Menyetel Celah Platina Mobil
langkah-langkah
penyetelanplatina yaitu:
1. Topkan mesin pada
silinder 1 TDC (Top DeadCenter) atau TMA (Titik MatiAtas) merupakan salah satu cara standart
untuk melakukan penyetelan mesin,pembongkaran/ overhoul, tune up
atau penggantian timing belt.
Dengan mengetahui titik mati atas piston
di harapkan akan mudah dalam proses perakitan kembali mesin
mobil. Adapun cara untuk mengetahui TDC atau TMA silinder 1 melalui
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Melihat tanda di
Pulley/Roda gila(Flywell) Untuk mesin umumnya sudah disertakan
tanda TDC yaitu biasanya tanda pada pulley harus lurus dengan angka NOL(0)
pada body mesin, atau yang
berada pada roda gila tanda angka NOL/ huruf T harus lurus
dengan tanda pada body.
berada pada roda gila tanda angka NOL/ huruf T harus lurus
dengan tanda pada body.
b. Melihat posisi nok as /
noken as (cam shaft) Nok as pada silinder
yang TDC posisi roker arm kondisi bebas/ renggang tidak
menekan batang valve. Periksa kerengangan batang valve/
conecting rod dengan membuka lubang pemasukan oli di tutup kepala silinder, kemudian memasukan jari tangan untuk
memastikan memutarnya batang valve.
yang TDC posisi roker arm kondisi bebas/ renggang tidak
menekan batang valve. Periksa kerengangan batang valve/
conecting rod dengan membuka lubang pemasukan oli di tutup kepala silinder, kemudian memasukan jari tangan untuk
memastikan memutarnya batang valve.
c. Melihat arah rotor distributor.Untuk
Setting timing yang sudah benar bisa juga dilihat dari arah rotor
distributor,apabila mengarah ke busi no.2(saat tutup distributor
dilepas) atau kabel busi no.1 (saat tutup distributor dipasang)
berarti top silinder 1.
d. Melihat Posisi Piston melalui lobang
busi. Biasanya untuk yang masih ragu juga bisa meyakinkan posisi
top dari lubang busi apabila langkah a,b dan c sudah terlaksana, apabila
busi belum terpasang.
2. Posisikan platina pada
puncak nok (Nok Delco) Sebelum dilakukan penyetelan platina
dengan obeng (-) dan fuller gauge, terlebih dahulu lakukan pemeriksaan
terhadap octan selector, dengan menepatkan
tanda octan pada rumah distributor dan kondisikan kalau baut distributor belum terpasang.
tanda octan pada rumah distributor dan kondisikan kalau baut distributor belum terpasang.
Langkah selanjutnya adalah menggunakan aturan
dasar penyetelan platina, yaitu :
dasar penyetelan platina, yaitu :
a. penyetelan dilakukan
dengan menempatkan fuller pada
rubbing block saat posisi platina menutup (0,45 mm),
rubbing block saat posisi platina menutup (0,45 mm),
b. penyetelan dilakukan
dengan menempatkan fuller pada celah
platina dimana rubbing block/ebonit menyentuh ujung nok
tertinggi delco (0,40mm)/platina membuka.
platina dimana rubbing block/ebonit menyentuh ujung nok
tertinggi delco (0,40mm)/platina membuka.
Aturan yang kita ambil adalah pada point b,
sebab
apabila ebonit menyentul ujung tertinggi dari nok dengan
menggeser distributor ke kiri penuh maka akan dihasilkan
akurasi/ketepatan ukuran dan tidak akan kuatir apabila setelah
distel platina akan menutup.
apabila ebonit menyentul ujung tertinggi dari nok dengan
menggeser distributor ke kiri penuh maka akan dihasilkan
akurasi/ketepatan ukuran dan tidak akan kuatir apabila setelah
distel platina akan menutup.
nb :Biasanya
saat top posisi ebonit/kaki platina belum mencapai
puncak nok delco, jadi tambah putaran mesin untuk mencapai posisi puncak nok delko.
puncak nok delco, jadi tambah putaran mesin untuk mencapai posisi puncak nok delko.
3. Kendorkan baut pengikat
platina Pengendoran baut platina
jangan terlalu kendor, cukup setengah putaran atau
seperempat putaran saja.
jangan terlalu kendor, cukup setengah putaran atau
seperempat putaran saja.
4. Stel platina sesuai spesifikasi mobil Pergunakan
obeng (-) dan fuller
gauge ukuran 0,40 mm untuk menyetel platina. Setelah itu lakukan langkah penyetelanyaitu :
gauge ukuran 0,40 mm untuk menyetel platina. Setelah itu lakukan langkah penyetelanyaitu :
a. Geser distributor dan
tepatkan ebonit pada permukaan rata pada nok,setelah itu
kencangkan baut sebelah kiri pada ujung bawah
platina dan jangan terlalu kencang.
platina dan jangan terlalu kencang.
b. Geser ke kanan penuh distributor sampai titik
kontak membuka masukkan fuller gauge dan stel dengan obeng (-)
hingga diperoleh
ketepatan fuller pada titik kontak platina. Selanjutnya kencang bautnya, demikian juga kencangkan kembali baut
sebelah kiri.
ketepatan fuller pada titik kontak platina. Selanjutnya kencang bautnya, demikian juga kencangkan kembali baut
sebelah kiri.
Pekerjaan
ini dilakukan untuk memperoleh tingkat akurasi yang tepat.
nb.
:Ingat !! celah platina berbanding terbalik dengan sudut dwell 5.
Finishing Sebelum dilakukan pengencangkan baut distributor
terlabih dahulu kita periksa dengan fuller ketepatan celah platina dengan menggeser distributor pada obonit tidak menyentuh nok (posisi rata) ukur
celah rubbing block-nok (0,45mm). Selanjutnya geser distributor dengan ebonit berada di ujung tertinggi nok, kemudian periksa celah platinanya (0,40mm). Setelah akurat, lakukan langkah selanjutnya mencari derajat
pengapian secara manual yaitu:
Pertama
ON_kan kunci kontak kemudian geser distributor hingga
diperoleh api percikan pada awal membukanya platina.
Selanjutnya kencangkan baut distributor.Apabila prosedur ini
dilakukan dengan baik hanya butuh waktu kurang dari 5 menit
dan di jamin hasil 100% pada kondisi angka sudut dwell = 52o
Penyetelan platina dilakukan untuk mengembalikan kondisi
saat pengapian supaya tepat dan menepatkan sudut dwell.
Penyetelan ini bisa di setting ulang apabila kita mencari
derajat pengapian dan sudut dwell yang belum akurat setelah
menggunakan alat timing light dan tacho/ dwell tester.
diperoleh api percikan pada awal membukanya platina.
Selanjutnya kencangkan baut distributor.Apabila prosedur ini
dilakukan dengan baik hanya butuh waktu kurang dari 5 menit
dan di jamin hasil 100% pada kondisi angka sudut dwell = 52o
Penyetelan platina dilakukan untuk mengembalikan kondisi
saat pengapian supaya tepat dan menepatkan sudut dwell.
Penyetelan ini bisa di setting ulang apabila kita mencari
derajat pengapian dan sudut dwell yang belum akurat setelah
menggunakan alat timing light dan tacho/ dwell tester.
Selamat mencoba!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar