Sabtu, 27 Juli 2013

Kultum

RAMADHAN DAN MANAJEMEN WAKTU

Alhamdulillah, segala puji hanya kepada Allah SWT. Kita bersyukur hingga hari ini diberi kekuatan dan kesempatan untuk menjalani hari-hari Ramadhan dengan penuh amal kebaikan.Sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW nabi junjungan kita semua, yang mengisi Ramadhan dengan sepenuh amal yang berkah.Memberikan contoh kepada kita beragam amal yang disyariatkan dalam Ramadhan yang mulia. Semoga kita mampu meniru dan menjalankannya.Waktu berjalan begitu cepat, begitu pula dengan bulan Ramadhan kali ini. Hari terus berganti,bulan dan demikian pula tahun selalu berganti, maka yang terbaik untuk dilakukan seorang muslim adalah melakukan muhasabah atau evaluasi diri. Allah SWT berfirman : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),” (QS Al Hasyr 18)

Salah satu yang kita perlu kita renungi adalah berjalannya waktu yang begitu cepat, terkadang membuat banyak orang lalai, sehingga saat usia menjelang senja, atau badan mulai terlihat renta, penyesalan itu datang begitu rupa. Rasulullah SAW telah berpesan : “ Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya, (yaitu): masa mudamu sebelum masa tuamu,masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa sempitmu, masa longgarmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu “ (HR an-Nasa’i)

Agar kita tidak termasuk mereka yang lalai dengan berlalunya waktu dan berkurangnya usia kita,maka marilah kita renungkan beberapa hal yang diajarkan Islam untuk menjadikan waktu kita lebih berkah.

Pertama :Mencari Akhirat tanpa Melupakan Dunia Allah SWT berfirman : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)duniawi” (QS Al-Qoshos : 77).

Ajaran syariat Islam yang luwas dan luwes memberikan peluang
dan motivasi bagi setiap muslim untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Karenanya setiap muslim dituntut untuk mengisi waktunya dengan lebih tawazun (seimbang) antara beribadah,bekerja ataupun berdagang, agar senantiasa selaras antara kepentingan akhirat dan dunianya.

Kedua : Meninggalkan Hal yang Sia-sia tanpa makna.Rasulullah SAW berpesan tentang kunci sukses mendapatkan waktu yang berkah, beliau bersabda : “ sebagian dari bukti kebaikan keislaman seseorang adalah, meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya” (HR Malik).

Waktu yang luang senantiasa menghadirkan ujian
baru bagi kita, apakah menghabiskannya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, ataukah menjadikannya sebagai momentum untuk memperbanyak amal ?. Seorang muslim harus senantiasa mawas dengan waktu-waktu luang yang datang silih berganti menghiasi siang malamnya.

Ketiga : Memperbanyak Amal yang Mengalirkan Pahala terus menerus.
Beramal untuk akhirat bagaikan berinvestasi, kita menginginkan hasilnya terus akan mengalir pada diri kita, meski kita tak lagi hidup di dunia ini. Usia kita terbatas, tapi pintu pahala masih selalu akan terbuka jika kita memulai amal kebaikan yang selalu bermanfaat bagi orang lain.Rasulullah SAW bersabda : “jika seorang manusia meninggal, maka terputus (pahala) amalnya,kecuali dari tiga sumber : shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakannya” (HR Muslim).

Inilah amal-amal bernilai investasi pahala yang tak akan surut,
seperti ; menuliskan ilmu dalam buku, atau mengajarkannya secara langsung, memberikan beasiswa pada pelajar, atau mewakafkan dan membangun masjid atau madrasah. Semua ini dengan niatan baik menjadi sumber pahala yang akan terus mengalir insya Allah, bahkan saat jasad kita telah menyatu dengan tanah sekalipun.


Akhirnya, semoga setiap berlalunya waktu senantiasa menjadi momentum bagi kita untuk mengevaluasi diri dan memperbanyak amal setelahnya, agar menjadikan waktu kita lebih berkah. Wallahu a’lam bisshowab.

Itulah kultum yang pernah saya bacakan didepan kelas saya semoga bermanfaat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar